Senin, 29 November 2010
PANORAMA SKET / SKETSA PRAMUKA
PANORAMA SKETSA PRAMUKA
(LAPORAN PEMANDANGAN)
Membuat laporan panorama berbeda dengan membuat sketsa pemandangan atau melukis, sebab laporan panorama mempunyai beberapa aturan yang membedakannya dari gambar biasa, baik segi peralatan maupun teknik dari segi menggambarnya.
Panorama berguna untuk menggambarkan kembali situasi atau keadaan suatu daerah pada suatu waktu, dan jika kita kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Para prajurit biasa membuat laporan panorama sebagai bahan penyelidikan / pengintaian untuk menilai keadaan musuh, bagaimana posisinya, dimana letak persenjataanya, dan sebagainya. Sehingga mudah bagi prajurit tersebut untuk menyusun strategi meyerbu atau melumpuhkan lawan.
CARA MENGERJAKAN LAPORAN PANORAMA, YAITU :
1. Peralatan yang harus disediakan, seperti :
a. Kertas Lapran.
b. Pensil HB dan 2B untk mengarsir.
c. Ballpoint atau pulpen untuk menulis data dan keterangan.
d. Penggaris.
e. Kompas Bidik ( untuk mencari sasaran / arah yang dituju ).
f. Pembidik atau masker ( bias dibuat dari bahan kotak korek api dengantambahan benang atau kawat ).
2. Buatlah sebuah persegi panjang diatas kertas laporan, berukuran 2 : 1.
3. Bidiklah dengan kompas pada arah yang ditiju atau yang dicari, setelah melihat pada pembidik, tandai tempat tersebut. (misalnya Pohon, bukit, rumah dan sebagainya).
4. Pergunakan pembidik (masker), letak titik tengahnya harus tepat dengan tanda yang sudah kita tentukan dengan kompas sebelumnya.
5. Pindahkan pemandangan yang kamu lihat pada kotak pembidik ke kertas laporanmu berupa sketsa saja (bukan lukisan pemandangan).
6. Jangan menggambar tanda-tanda (benda / bentuk) yang bersifat sementara atau bergerak. (misalnya sekumpulan ternak, mobil dan sebagainya)
7. Mulailah mengarsir gambar panorama, mulailah dari yang terdekat terlebih dahulu baru yang jauh.
8. Selesaikan mengarsir, lengkapilah data-data atau keterangan pada laporanmu. Dari mulai data gambar, alat-alat yang kita pergunakan, samapi pada keterangan-keterangan selama pembuatan gambar. (cuaca, angina, arah dsb.)
KETERANGAN KHUSUS :
Arsiran miring berlaku untuk pohon , semak dan desa.
Arsiran mendatar untk bebatuan, sawah dan lading.
Untuk pegunungan, gunung dan bukit. Arsiran mengikuti bentuknya.
Semakin jauh, semakin renggang arsiran kita (kerapatan garis).
Catatan : Jika banyak yang kita dapatkan sebagai keterangan, maka kita dapat menambahkannya pada lembaran khusus sebagai lampiran.
Kemudian satu hal yang penting, jika kita ingin laporan kita baik, maka laporan kita harus :
Bersih.
Tepat Arah Sasaran Bidiknya (kompas).
Alat-alat Lengkap.
Keterangan Laporannya lengkap.
Arsiran Rapid an benar.
Arsiran gambar pada kotak harus menggunakan Pensil
Gambar Alat sket :
Perhatikan contoh laporan panorama lalu lihat bagaimana membuat kotaknya, garis pinggir, arsiran , keterangan dan data-data lainya yang dianggap perlu. Jangan lupa mencantumkan Identitas pembuat (nama beserta keterangan-keterangannya.
Contoh :
LAPORAN PANORAMA
Gambar panorama ini dibuat dari sisi Jalan Gunung Sebelah Kanan.
DATA GAMBAR :
Keterangan : Alat – alat :
1. Tempat : Jl. Gunung Ds …. 1. Kertas Laporan
2. Waktu : 10.45 WIB. 2. Pensil HB dan 2B
3. Cuaca : Cerah. 3. Mistar (penggaris)
4. Suhu : 29° C 4. Ballpoint
5. Angin : Kencang Kea rah Barat. 5. Kompas Bidik “torpedo”
6. Titik Sasaran : 180° . 6. Masker (pembidik).
7. Tanggal : 30 Nopember 1992
Tujuan pembuatan laporan Panorama ini ditujukan untuk : PANITIA LOMBA
Pembuat,
Regu Cendrawasih
Selasa, 21 September 2010
JFC
Jember, 21 September 2010
"JFC adalah inspirasi seni yang menjadi momen tahunan yang nantinya di jember dapat dikenal masyarakat luas, khususnya di jember, dikenal dan diminati ditingkat Nasional bahkan Internasional.
Momen ini mudah-mudahan menjadi agenda tahunan di bulan agustus.
Semoga dengan adanya JFC (Jember Festival Center), Jember mudah dikenal dan diingat dalam masyarakat.
Scouting Indonesia,
Senin, 26 April 2010
Leadership
KEPEMIMPINAN ( LEADHERSHIP )
Ada banyak berbagai model untuk saat sekarang ini atau asumsi-asumsi tentang kepemimpinan. Ada tipe kepemimpinan yang otoriter, dan ada juga kepemimpinan yang menyatu dengan orang yang dipimpin, ada yang demokratis, ada yang seperti ki hajar dewantoro : ing ngarso sing tulodho, ing madyo bangun karso, tut wuri handayani dan belakangan ini model teori kepemimpinan yang dilandasi pada situasi ( situasional leadhership ).
Kepemimpinan situasional dianggap sebagai sesuatu yang bisa memenuhi tuntutan zaman yang semekin kompleks. Indikasinya adalah seorang pemimpin tidak perlu memperdulikan atau mempermasalahkan tentang keturunanya, apakah dia keturunan dari pimpinan atau tidak, itu tidak jadi persoalan, tetapi hal penting dan harus diperhatikan adalah sebagai seorang pemimpin bisa melengkapi data dan menempatkan diri dengan kondisi yang dipimpin.
Ini sekaligus
untuk menjawab pertanyaan abadi : apakah seorang pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk ?
Kepemimipnan pada masa lalu sering kali mengutamakan factor keturunan ( dilahirkan dari seorang pemimipin / sebagai pemimpin ) sehingga seringkali bakat kepemimpinan dan kharisma andalan utama dalam memimpin. Pada masa lalu mungkin efektif tapi tidak untuk masa sekarang dan yang akan datang, mengapa? Karena ada semacam kekakuan akibat bentuk yang sudah terpola pemimpin yang kaku perlu dihindari,dan karisma adalah salah satu elemen yang membuat pemimipin menjadi kaku dalam membuat kebijaksanaan.
Kepemimpinan masa kini adalah sesuatu yang dinamis, mengedepankan hal yang konkrit, sesuai dengan kondisi organisasi dan orang yang dipimpin, serta praktis dalam bertindak. Hal ini menjadi nyata didalamnya ada unsure demokratis, ketegasan, dinamis dan pemberdayaan sumber daya manusia yang dimiliki. Intinya pemimpin yang baik dan handal bukan saja individu yang memang terlahir sebagai pemimpin, tetapi bisa dibentuk melalui proses dan pengkaderan yang terencana, dan itulah salah satu fungsi dari IPNU-IPPNU.
Dalam memimpin organisai, semacam IPNU-IPPNU, seorang pemimpin harus jujur, itu adalah syarat mutlak yang melengkapi syarat yang jujur. Dan harus dipandang bahwa kepemimipinan adalah saran kebaikan.
Jadi pemimpin yang masih mengaggap bahwa pemimpin itu adalah dewa atau raja maka akan ditinggalkan oleh para pengikutnya. Apalagi yang mengaggap bahwa pemimpin adalah jabatan yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Pemimpin semacam itu tindakanya akan disenangi oleh para anggotanya.
Berikut ini adalah unsur-unsur yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin :
1. Mempunyai visi dan misi
2. Memiliki kedisiplinan
3. Mempunyai kepercayaan terhadap patner
4. Mampu melakukan pendelegasian
5. Mamampu berperan sebagai penggerak dan motivator
6. Terampil dan berpengetahuan luas
7. Memiliki strategi kepemimpinan dan komando
8. Percaya diri, cerdas dan cekatan
9. Sensitif terhadap suatu gejala
10. Satu yang terpenting, walaupun nilai terus berubah, pijakan nilai pememipin sejati akan tetap sama, yaitu kejujuran dan takut pada Allah SWT dan senantiasa minta hidayahNya serta berani memperhatikan kebenaran dengan percaya diri apapun resikonya, itulah langkah dasar untuk menjqdi pemimpin sejati.
Insya Allah proses yang paling baik untuk belajar, berjuang, menjadi pemimpin yang bertaqwa adalah di IPNU-IPPNU.
KEPEMIMPINAN
1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Manusia adalah makluk sosial atau makluk yang hidup bermasyarakat artinya dalam hidupnya selalu akan membentuk kelompok-kelompok. Dalam kelompok-kelompok ini pasti ada seorang atau beberapa orang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin.
Pada dasarnya setiap manusia itu dapat jadi pemimpin. Jadi orang dapat dilatih dan dididik menjadi pemimpin. Tinggal ada kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya atau tidak.
Pemimpin adalah orang yang dapat mendorong dan menggerakkan arang lain, agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi ini penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanannya ,tertibnya organisasi dan tepatnya penempatan orang dalam organisasi belum tentu menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuan. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang cakap,tanggap, ulet,banyak pengalaman, dan kesabaran serta pengorbanan.
Kemampuan untuk mempengaruhi, mendorong dan menggerakkan orang lain guna mencapai tujuan inilah yang disebut kepemimpinan dalam menggerakkan orang lain ini kita harus ingat 4 faktor :
a. Kepemimpinan.
b. Komunikasi.
c. Interaksi. ( saling mempengaruhi )
d. Fasilitas. (sarana yang memudahkan dalam melakukan tugas / pekerjaan)
2. Tipe Kepemimpinan.
Ada beberapa tipe kepemimpinan ditinjau dari :
a. Hubungan dengan bawahan atau anggota.
1. Kepemimpinan pribadi.
2. Kepemimpinan non pribadi.
b. Pendekatan terhadap anggota :
1. Paternalistis ( Kebapakan).
2. Formalistis ( Basa-basi)
c. Sifat :
1. Kepemimpinan Otoriter (kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak/Penguasa).
2. Kepemimpinan Demokratis ( kepemimpinan partisipatif ).
3. Kepemimpinan Laissez Fair. (kepemimpinan yang bebas. Menyerahkan penentuan tujuan dan usaha – usaha yang ingin dicapai sepenuhnya kepada anggota/kelompok, si pemimpin hanya pasif saja,menyatu dengan anggota/bawahannya)
Untuk dapat melaksanakan tugasnya, pada seorang pemimpin harus mengerti 2 aspek yaitu :
a. Aspek Internal : mengetahui keadaan organisasi, gerak,tujuan dan keadaan. Dalam hal ini tuntut untuk :
1). Berpandanga luas mengenai organisasinya.
2). Kemampuan mengambil keputusan secara cepat, tepat dan tegas untuk memudahkan pelaksanaan.
3). Pandai mendelegasikan wewenang.
4). Dapat dukungan dari anggota.
b. Aspek External : Pemimpin harus mengetahui perkembangan situasi masyarakat diluar organisasinya.
3. Sifat Pemimpin.
Sifat pemimpin yang baik yang harus dimiliki al :
1. Kelebihan rohani atau akhlaq.
2. Kelebihan jasmani
3. Kelebihan penggunaan Nalar.
Dalam organisasi sifat seorang pemimpin adalah orang yang dapat memimpin dan dipimpin.
4. Azas Kepemimpinan
Asas kepemimpinan menurut pancasila adalah
a. Pemimpin harus berkeyakinan agama kuat.
b. Ing Ngarso Sung Tulodo.
c. Ing Madyo Mangun Karso
d. Waspodo purbo wiseso
e. Ambeg Parama Arto
f. Prasaja
g. Setya
h. Hemat
i. Sifat terbuka
j. Pewarisan
5. Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin mempunya tugas sebagai berikut :
a. Mengantar / mengarahkan ke cita-cita organisasi
b. Mengetuai
c. Mempelopori/merintis
d. Memberi petunjuk
e. Membimbing
f. Menggerakkan
g. Membina
6. Tanggungjawab pemimpin.
Seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya harus selalu mengingat bahwa perbuatannya itu dipertanggungjawabkan kepada :
a. Dirinya sendiri
b. Keluarga
c. Masyarakat(organisasi)
d. Bangsa dan Negara
e. Tuhan yang Maha Esa.
Syarat untuk menjadi pemimpin yang berhasil :
a. Kecakapan dan ketrampilan
b. Wibawa
c. Kemampuan yang memadai
d. Jujur
Dari mana harga syarat ini diperoleh :
1. Kecakapan dan Ketrampilan yang dimaksud disini adalah penerapan sifat-sifat pemimpin dengan tepat, mengenai sasaran. Untuk itu dibutuhkan latihan yang biasanya ada diluar pendidikan sekolah atau pada kursus-kursus organisasi. Ex : ormas (IPNU-IPPNU), pendidikan non formal pramuka, dan lain-lain.
2. Wibawa
Wibawa dapat timbul dari :
a. Jabatan biasanya tidak langsung
b. Keturunan
c. Kepribadian yang biasanya langsung terbawa sampai kemanapun
3. Kemampuan
Kemampuan ( Profesional ) bagi seorang pemimpin akan menjamin adanya kelebihan nalar. Hal ini dapat dicari di lingkup pendidikan formal.
-oO mmr.guys@yahoo.com Oo-
-oOo www.scoutjember.blogspot.com oOo-
Langganan:
Postingan (Atom)